AYO SEMARANG.COM -- Kata jancuk merupakan umpatan khas Jawa Timur atau bahasa jawa Suroboyoan. Ternyata asal kata jancuk muncul dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Kata jancuk biasa diucap sebagai salah satu padanan dari bahasa umpatan layaknya kata kasar lain seperti bego, anjay, dan lainnya.
Namun kata jancuk sering juga digunakan sebagai tanda keakraban atau kedekatan antar sesama teman.
Baca Juga: 20 Link Download Twibbon Hari Pahlawan 10 November, Bisa Dipilih Sesuai Selera
Salah satu kisah menarik mengenai asal kata jancuk adalah kemunculan Tank Jan Cox di Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Kisah ini telah diceritakan turun-temurun di Surabaya dan menjadi semacam urban legenda bagi masyarakat pribumi Surabaya.
Pasukan Sekutu dan NICA (Nederlands Indie Civil Administration) mendarat di Surabaya pada akhir Oktober 1945 untuk membebaskan para sandera Perang Dunia Kedua serta melucuti senjata tentara Jepang.
Kendaraan-kendaraan tempur berat seperti tank dan panser juga dibawa serta, diantaranya adalah tank berjenis M3A3 Stuart, buatan Amerika Serikat dengan tulisan besar "Jan Cox" di turretnya.
Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 2021 yang Membakar Semangat
Tank Jan Cox juga turut andil memerangi para pejuang RI pada Pertempuran 10 November 1945 dan menjadi ikon seluruh kendaraan militer berat milik Sekutu.
Setiap kali ada tank atau panser lewat menyerbu, para pejuang dengan perasaan jengkel meneriaki regu atau kompinya untuk berlindung "Minggir-minggir, Jan Cox teko (datang)" menggunakan nada kesal campur benci.
Mereka sadar betapa sulitnya bertempur melawan tank, jika senjata yang dipegang hanya sepucuk senapan, pistol atau bahkan hanya bambu runcing.
Lama kelamaan sebutan Jan Cox atau Jancuk mulai melekat di kehidupan masyarakat Surabaya pasca perang, sebagai kata umpatan untuk sesuatu yang menyebalkan, ucapan kebencian hingga kini bertransformasi menjadi kata sapaan.
Baca Juga: Rayakan Hari Pahlawan, Ini 7 Game Android Bertema Pahlawan Buatan Indonesia
Artikel Terkait
Sejarah Pertempuran 10 November 1945 Diperingati Hari Pahlawan
Peristiwa Ini Jadi Alasan 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan
TERNYATA Bung Tomo Bukan Pahlawan Satu-Satunya Pada Pertempuran 10 November 1945, Berikut Daftarnya
Buya Hamka, Pahlawan Nasional Sekaligus Sastrawan
RATUSAN Link Twibbon Pilihan Hari Pahlawan 10 November 2021, Bikin Fotomu Makin Menarik!
Isi Teks Pidato Bung Tomo, Bakar Semangat Rakyat Surabaya Lawan 30.000 Tentara Inggris
Sosok KH Subchi, Pahlawan dengan Julukan Kiai Bambu Runcing hingga Guru Jenderal Soedirman
MENGENAL Mohammad Yamin, Pahlawan Nasional Sekaligus Sastrawan Indonesia